Saat kita bekerja di sebuah perusahaan atau perorangan di manapun.
Pasti akan ada bos yg mengatur setiap pekerjaan dan waktu kita, beda halnya dgn kita punya usaha sendiri di rumah karna semua urusan dan waktu kita sendiri yang tentukan.
Peran kedua nya haruslah beriringan dan seimbang, pribahasa bilang mau nyubit harus mau di cubit.
Anak buah harus ikut apa yang di atur sama bos nya mulai dari melakukan pekerjaan pokok yang utama yg ada di tempat kerja nya sesuai jenis dan bidang pekerjaan itu sendiri.
Jika kita selaku anak buah sudah melakukan pekerjaan sesuai yg di inginkan
Oleh majikan atau bos, maka sepatutnya bos memberikan nilai positif bagi anak buah nya.
Peran bos terhadap anak buah pun sama, bos harus memperhatika anak buah baik dari perlindungan kesehatan dan kebutuhan lainnya yang menyangkut dan memberikan tingkat atau rasa semangat bagi anak buah itu sendiri, baik dari keselamatan kesehatan dan keselamatan kerja.
Ini baru di sebut saling memberi dan saling menerima.
Peran bos adalah memberikan upah yang layak bagi anak buah nya apabila kinerja anak buah tersebut baik dan rajin di mata sang bos, tentunya bukan dengan menilai anak buah dari kata orang, karena kata orang kadang tidak sama dengan apa yang terjadi di lapangan.
Cerita orang lain itu bisa di kurangi bahkan bisa di tambah, sehingga bila orang yg bercerita itu benci terhadap kita dan merasa tersaingi maka mereka akan mempengaruhi agar bosnya pun ikut benci dengan kita.
Makanya kalau jadi bos ya harus sering-sering ada di lapangan agar tau cara kerja anak buah itu secara langsung.
Sebagai anak buah yang selalu patuh akan perintah bos nya melakukan apa yang selalu di perintahkan, berhak mengajukan usul atau berkompromi kepada atasan apa bila ada sesauatu hal yang kurang namun masih dalam batas wajar.
Kita berhak meminta gajih yang layak, perhatian keselamatan dan perhatian kesehatan, karena itu sudah menjadi kewajiban bagi seorang pimpinan atau bos untuk memberikan itu semua.
Bos itu wajib memperhatika kesehatan anak buah nya apabila sakit, entah dengan cara membawa anak buah ke rumah sakit atau memberikan kondensasi untuk biaya perawatan kesehatan anak buah nya.
Apa bos perlu di lawan.?
Kalau ada bos yang kerja nya cuma mengatur minta kita ontime dan selalu turuti apa yang jadi perintahnya namun masih saja curiga dan tidak pernah percaya, bisa di pastikan bos tersebut sudah terhasut dengan kata-kata orang lain, atau karena memang tabiatnya tidak pernah percaya sama orang.
Maka kita selaku anak buah berhak protes atau melawan nya, tentunya bukan dengan cara kekeran juga tapi melalui jalur hukum atau musyawarah.
Dengan konsekwensi yaiatu di keluarkan dengan syarat kasih pesangon atau melanjutkan kerja kembali dengan aturan baru yang tentunya sudah di sepakati oleh ke dua belah pihak.
Ingat lah karna sesyngguh nya peran antara bos dan anak buah bukan lah sebagai budak dan majikan, namun harus lebih mengutamakan parter kerja.
Inilah kunci kesuksesan seorang pimpinan dan kenyamanan seorang pekerja.
Jadi buat para bos yang keras kepala dan tidak punya toleransi, hanya ada dua pilihan.
Merubah tabiat mu dan menjadi lebih baik, atau mencari anak buah yang juga sama-sama keras kepala.
Dan juga buat anak buah jangan pernah lari dari tanggung jawab sebagai pekerja, tapi kalau merasa tidak nyaman denga perlakuan bos mu ya tinggal kan saja, karna rejeki dan maut itu bukan di tentu kan sama orang yang punya pangkat bos.
Semua yang kita jalani rejeki yang kita dapat semua sudah tuhan yang menentukannya.
Semoga bermanfaat aamiin.
Salam damai.